GENERATOR FUNGSI
1.1. Pengertian
Generator fungsi adalah bagian dari peralatan atau software uji
coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa
berulang-ulang atau satu kali yang dalam kasus ini semacam sumber pemicu
diperlukan, secara internal ataupun eksternal. Tingkat karakteristik
yang serba bergantung frekuensi, pada suatu rangkaian elektronik (msalnya :
tapis, penguat, pengeras suara, kaleng tala, dan sebagainya) disajikan dalam bentuk
gambar karakteristik
amplitude.
Karakteristik amplitude
yang bersangkutan dapat dilukiskan dengan menggunakan pembangkit sinus dan alat
ukur volt. Cara melukiskan adalah dengan jalan menentukan penguatan (V masukan/V
keluaran) bagi sederetan frekuensi.
Melukiskan karakteristik
amplitude dengan cara tersebut memakan waktu lama, sebab perlu dilakukan
pengukuran pada berbagai frekuensi secara bergiliran. Pekerjaan akan jauh lebih
cepat jika kita menggunakan pembangkit ayunan (sweep generator) dan osiloskop.
Sebab dengan lengkung lengkung karakteristik dapat diukur dengan sekali jadi.
Dalam hal ini pembangkit ayunan
menggantikan pembangkit sinus, sedangkan osiloskop menggantikan alat ukur volt.
Pembangkit ayunan adalah
pembangkit yang mengeluarkan isyarat yang termodulasi frekuensinya, yaitu
ketika :
1.
Frekuensinya
berubah dalam irama tertentu;
2.
Amplitudonya
konstan.
Gambar. Generator Fungsi
1.2. Azas Generator Fungsi
Generator fungsi terdiri
atas sebuah pembangkit frekuensi tinggi dan sebuah pembangkit frekuensi rendah.
Pembangkit frekuensi tinggi mengeluarkan tegangan sinus yang frekuensinya dapat
diubah-ubah, misalnya antara 2MHz-500MHz. Setelan frekuensi ini disebut Frekuensi
senter. Amplitudonya dapat diatur denga sebuah pelemah terkalibrasi, antara (misalnya) 0 hingga 1 Volt.
Talaan osilator frekuensi
tinggi dipengaruhi oleh isyarat yang dikeluarkan pembangkit frekuensi rendah.
Maka terjadilah pemodulasian frekuensi dengan
menyebelah frekuensi senter. Perubahan frekuensinya mengikuti irama fekuensi
rendah.
Isyarat frekuensi rendah
biasanya berbentuk gigi gergaji, namun bisa juga berbentuk sinus ataupun
segitiga. Frekuensinya dapat diubah-ubah antara (Misalnya), 2Hz-500Hz ataupun
memiliki harga mati 50Hz (frekuensi listrik umum). Frekuensi setelannya disebut
frekuensi ayun (sweep frwkuensi). Frekuensi ini menentukan: berapa kalikah
frekuensi isyarat FM berulang-ulang dalam waktu 1 detik.
CATATAN :
Frekuensi ayun sering
kali disebut waktu ayun (sweep time).
Amplitudo isyarat
frekuensi rendah ditentukan dengan potensiometer p. kian tinggi amplitude, kian jauh isyarat FM menyimpang dari
frekuensi senter. Jadi dengan P diaturlah Lebar ayun (sweep widht).
Generator fungsi
mempunyai 2 jalan keluar :
1.
Jalan keluar FM, jalan keluar ini biasanya
perlu disambungi kabel coax dengan impedansi 50, 60, dan 75 ohm.
2.
Jalan keluar LF (frekuensi rendah) dengan
impedansi keluaran 600ohm. Kadangkala jalan ini juga memerlukan kabel coax.
1.3. Mengukur dengan generator fungsi
Berikut ini merupakan
contoh teori pengukuran generator fungsi. Sebagai contoh skema ukur adalah
sebuah tingkat frekuensi-antara dalam radio FM.
Kalang tala dalam tingkat
penguat itu ternala pada 10,7 MHz. Jalan keluar FM generator fungsi dihubungkan
dengan jalan masuk rangkaian ukur. Frekuensi senter ditaruh pada 10,7 MHz. amplitudonya
(untuk sementara), pada 0 Volt. Lebar ayun (juga untuk sementara), pada 0 MHz.
Jalan keluar LF generator
fungsi (frekuensi rendah) dihubungkan ke jalan masuk kanal X osiloskop.
Frekuensi ayun diatur pada 50 Hz. Pada frekuensi ini layer osiloskop akan
menampilkan gambar yang tidak berkedip-kedip
Karena belum ada
pembelokan vertical, maka isyarat frekuensi rendah menimbulkan garis horizontal
di layer. Kepekaan X osiloskop disetel agar garis meliputi seluruh lebar layer.
Kemudian jalan keluar
rangkaian ukur dihubungkan pada jalan masuk Y osiloskop. Untuk keperluan ini
dipakai penyidik yang perlawanan masuknya tinggi dan berkapasitas rendah.
Dengan demikian kalang tala tidak akan terpengaruh banyak (terbebani).
Kumparan L
menghubungsingkat tegangan catu. Karena itu osiloskop mencatat hasil ukur
tegangan searah 6V (dengan osiloskop posisi DC) muncul karena kepekaan vertical
yang ditaruh pada 3V/div.
Sekarang amplitude isyarat 10,7 MHz dinaikkan
dengan perlahan. Maka transistor memberi umpan kalang LC dengan tegangan
bolak-balik berfrekuensi 10,7 MHz. pada LC terdapat tegangan bolak-balik yang
tampil di osiloskop.
CATATAN
:
Tentu saja osiloskop
perlu mempunyai jalur yang cukup lebar, misalnya 15 MHz.
Amplitudo isyarat 10,7
MHz jangan terlampau tinggi, untuk mencegah pengukuran berlebih; 0,5 atau 1
bagian skala sudah cukup.
Langkah berikutnya adalah
menyetel lebar ayun sampai 0,5 MHz. Tampaklah isyarat yang frekuensinya
termodulasi (isyarat FM), yang berayun mengikuti frekuensi rendah, dari 10,2
MHz ke 11,2 MHz. frekuensi 10,7 MHz tercapai jika tegangan gigi gergaji
mencapai maksimum negative, berpadanan dengan tepi layer.
Frekuensi 10,7 MHz
(frekuensi senter) berpadanan dengan tengah-tengah layer, dan frekuensi 11,2
MHz berpadanan dengan tepi layer. Jadi, garis horizontal melukiskan sumbu
frekuensi yang membentang dari 10,2 MHz – 11,2 MHz (atau 0,1 MHz/dlv). Dengan
lebar ayun 0,5 MHz terjadi tampilan.
Dalam pegukuran
generator fungsi di atas tampak bahwa rangkaian LC tidak ternala pada 10,7 MHz.
Kalau ternala tepat, amplitude yang maksimum berada tepat di tengah-tengah
gambar. Kejadiannya tampak lebih jelas jika lebar ayun ditaruh pada 1 MHz, maka
sumbu frekuensi terentang dari 9,7 MHz sampai 11,7 MHz.
Tercatat bahwa rangkaian ternala pada
kira-kira 11,1 MHz. frekuensi yang tepat 10,7 MHz dapat diperoleh kalau
kondensator trim dalam kalang LC diperbesar.
Jika
kopling osiloskop kita taruh pada AC dan kepekaan vertical diperbesar (sampai
1v/div), maka terjadilah tampilan.
Jika
pada pengukuran tersebut kita gunakan penyidik detector, maka layar akan menampilkan
sampul tampilan. Sampul ini, tak lain adalah karakteristik amplitude frekuensi
rendah.
Kalau garis nol kita
turunkan (dengan tombol posisi Y), maka kepekaan vertical dapat diperbesar dan
lengkung karakteristiknya dapat dibaca dengan lebih mudah.
CATATAN :
1.
Garis nol horizontal timbul, sebab selama
lompat balik tegangan gigi gergaji isyarat FM tertindas dari dalam (intern).
2.
Pada berbagai lengkung karakteristik, lereng
di sekitar frekuensi tidak sama kecuramannya. Hal ini disebut hasil ayunan
liner. Kalau ayunan liner bersifat logaritma, maka kecuraman lereng-lereng akan
sama.
Gambar. Gel Kotak dan Gel Gigi Gergaji
Gambar. Gel Sinus
1.4.
Petunjuk-petunjuk dalam Pengukuran Dengan Generator Fungsi
1.4.1. Penggunaan Detektor puncak
Detektor puncak diperlukan ketika osiloskop memiliki lebar
jalur yang sempit, yang tidak bisa digunakan dalam pengukuran langsung. Hal ini
berlaku bagi osiloskop khususnya model lama yang lebar jalunya rata-rata sekitar
1 MHz – 5 MHz.
Osiloskop modern
rata-rata memilki lebar jalur antara 10 – 15 MHz. Peranti dapat dipakai denga
langsung untuk pengukuran pada penerima radio. Tetapi untuk keperluan penepatan
(pengetriman) tingkat frekuensi-antara dalam penerima televisi diperlukan pula
detector puncak, sebab frekuensi dalam tingkat ini adalah 38,9 MHz. kalau
menggunakan detector puncak, diperlukan tegangan puncak minimal 0,2 Volt. Jika
tegangan lebih kecil darinya, dioda tidak dapat menghantarkannya.
1.4.2. Memilih Frekuensi Ayun
Dalam
berbagai keterangan di atas, telah kita terapkan frekuensi ayun 50 Hz. Ini
adalah harga awal yang biasa digunakan, sebab :
a.
Tidak
menimbulkan gambar yang berkedip-kedip;
b.
Kebanyakan
rangkaian ukur mendapat cukup waktu untuk bereaksi pada isyarat FM.
Bagi kalang dengan factor
Q besar, frekuensi ayun 50Hz mungkin terlampau tinggi. Hal ini menimbulkan
guncangan (ringing) dan lengkung karakteristik yang tampil tampak cacat. Jia
frekuensi ayun cukup rendah, maka dapat sedikit diubah-ubah. Jika frekuensi
ayun terlampau tinggi, maka tampilan di layar berubah-ubah amplitudonya. Kalau
frekuensi ayun sudah sudah tepat (jadi cukup rendah), maka amplitude tampilan
tampak tetap konstan.
1.4.3. Mengukur Frekuensi Ayun yang
Rendah
Kalau diperlukan frekuensi
ayun yang sangat rendah, maka tampilan osiloskop akan sulit dibaca. Hal itu
disebabkan karena tabung gambar memiliki kanjangan yang rendah. Saat itu
diperlukanlah osiloskop ingatan ataupun penulis pena X-Y. Penulis X-Y
memerlukan detector puncak, sebab lebar jalurnya hanya sempit (ca. 2 Hz).
Karena itu frekuensi ayun yang dikenakan tidak dapat melebihi 2 Hz.
Generator fungsi
merupakan salah satu instrumen yang sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan
eksperimen di laboratorium. Sistem generator fungsi ini dapat menghasilkan
gelombang sinus, segitiga, persegi dan pulsa dengan range frekuensi yang lebar.
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem
generator fungsi berbasis ICL8038 dengan beberapa isyarat keluaran dan frekuensi
serta amplitudo dapat diatur secara kontinu.
Penelitian ini dikategorikan pada penelitian eksperimen, dimana dalam pengumpulan data dilakukan melalui dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Data yang diperoleh dianalisis secara grafik menggunakan program microsoft excell dan secara statistik menggunakan persamaan-persamaan statistik. Pengolahan data secara grafik bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas, sedangkan secara statistik bertujuan untuk menentukan karakteristik statik dari sistem generator fungsi.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu : 1. Bentuk isyarat yang dihasilkan adalah gelombanag sinus, segitiga, persegi dan pulsa. 2. Semakin besar nilai tahanan pengatur frekuensi dari komponen luar menyebabkan frekuensi gelombang semakin tinggi dan semakin besar nilai kapasitansi kapasitor dari komponen luar mengakibatkan frekuensi semakin kecil, frekuensi generator fungsi yang dihasilkan 0.031 KHz sampai 200.256 KHz 3. Tegangan keluaran gelombang berbanding lurus terhadap nilai tahanan pengatur amplitudo. 4. Ketelitian generator fungsi untuk setiap perubahan nilai tahanan pengatur frekuensi dan perubahan nilai kapasitansi kapasitor masing-masing adalah 99.99%, serta kestabilan generator fungsi terhadap perubahan nilai fekuensi dan tegangan keluaran pada nilai tertentu berturut-turut adalah 99.96% dan 100%, berarti kestabilan generator fungsi ini sangat tinggi.
Penelitian ini dikategorikan pada penelitian eksperimen, dimana dalam pengumpulan data dilakukan melalui dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Data yang diperoleh dianalisis secara grafik menggunakan program microsoft excell dan secara statistik menggunakan persamaan-persamaan statistik. Pengolahan data secara grafik bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas, sedangkan secara statistik bertujuan untuk menentukan karakteristik statik dari sistem generator fungsi.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu : 1. Bentuk isyarat yang dihasilkan adalah gelombanag sinus, segitiga, persegi dan pulsa. 2. Semakin besar nilai tahanan pengatur frekuensi dari komponen luar menyebabkan frekuensi gelombang semakin tinggi dan semakin besar nilai kapasitansi kapasitor dari komponen luar mengakibatkan frekuensi semakin kecil, frekuensi generator fungsi yang dihasilkan 0.031 KHz sampai 200.256 KHz 3. Tegangan keluaran gelombang berbanding lurus terhadap nilai tahanan pengatur amplitudo. 4. Ketelitian generator fungsi untuk setiap perubahan nilai tahanan pengatur frekuensi dan perubahan nilai kapasitansi kapasitor masing-masing adalah 99.99%, serta kestabilan generator fungsi terhadap perubahan nilai fekuensi dan tegangan keluaran pada nilai tertentu berturut-turut adalah 99.96% dan 100%, berarti kestabilan generator fungsi ini sangat tinggi.
No comments:
Post a Comment